Santapan Harian Hari ini 2021-2022

Santapan Harian Hari ini 2021-2022

Santapan Harian Hari Ini 2021-2022. selamat datang di renungan santapan harian. Salam persekutuan di dalam Yesus Kristus. Damai sejahtera melimpah atas kehidupan saudara dalam segala aspek kehidupan.

Pada kesempatan kali ini saya memberikan tema renungan Kristen mengenai "HATI-HATILAH KEBIASAAN LAMA". 

Pada zaman ini kalau kita melihat dalam kehidupan sehari-hari masih saja ada orang mempertahankan prinsip lama. Padahal dunia sekarang sudah begitu maju dan modren. Memang kebiasaan lama ada baiknya dan juga yang tidak baiknya.

Namun, terkadang orang yang sudah terbiasa hidup gaya lama misalkan salah satunya  hal berpakain, pasti kalau ia melihat sesuatu yang  baru dari orang lain yang timbul adalah menghakimi.

Apa yang kita pahami benar terkadang membuat kita menjadi munafik. Soalah-soalah apa yang kita lakukan dan ucapkan sudah benar. Hal ini juga terjadi dalam Alkitab mengenai penilaian orang-orang Farisi terhadap pekerjaan Yesus. Mereka memahami tindakan yang dilakukan Yesus itu tidak benar selalu bertantangan di hukum mereka.

Oleh sebab itu ada dua hal yang saya sampaikan mengenai hati-hatilah kebiasaan lama di dalam Kitab Injil Markus 7:1-8 yaitu sebagai berikut ini:

1. Adat Istiadat Nenek Moyang

Di saat kita membaca Injil Markus 7:1-8 disini kita melihat konflik yang sedang terjadi. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat menemui Yesus dan mereka melihat murid-murid Tuhan Yesus makan dengan tangan najis. Sebab murid-murid Tuhan Yesus ini belum melakukan pembasuhan tangan terlebih dahulu.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat menganggap tindakan yang dilakukan murid-murid Tuhan Yesus itu tidak benar dan najis karena melanggar adat istiadat nenek moyang mereka.

Ketika Yesus mendengar argument yang disampaikan mereka, Ia berkata; benar nubuatan Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hati jauh dari pada-Ku.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat lebih menjujung hukum yang dibuat oleh nenek moyang mereka dari pada Firman Allah. Terkadang sifat-sifat orang Farisi dan ahli Taurat, masih saja terjadi dalam kehidupan kita dalam bermasyarakat.

Kita lebih mengutamakan aturan nenek moyang kita daripada firman Tuhan. Dimana kebiasaan lama melakukan aturan nenek moyang seolah-olah sudah benar. Sehingga pesan-pesan firman Allah yang tertulis dalam Alkitab kita abaikan hanya karena kebiasan dan tradisi kita. 

Firman Tuhan berkata dalam Kolose 2:20-23 "apabila kamu telah mati bersama2 dgn Kristus & bebas dari roh2 dunia, mengapa kamu menaklukan dirimu pd rupa-rupa peraturan…."

2. Aturan Yang Mengikat

Disaat kita merenungkan lebih dalam lagi kitab Injil Markus 7:1-8, kita mengetahui bahwa orang-orang Farisi dan ahli Taurat sangat menguasai aturan-aturan yang mereka buat. Baik dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.

Aturan yang dibuat oleh nenek moyang mereka maupun yang mereka kembangkan sendiri, akibatnya mengikat diri mereka diri. Hal ini kita bisa mengetahui tindakan mereka lakukan terhadap Yesus mengatakan murid-murid Tuhan Yesus adalah najis karena mereka belum membasuh tangan mereka.

Sehingga membuat diri mereka hanya bisa menghakimi orang lain, padahal tindakan yang mereka lakukan itu salah dan bertentangan firman Tuhan. Karena mereka lebih mengutamakan hukum manusia daripada hukum Allah.

Bagaimana dengan kita saat ini, jangan kita menjadi orang fanatik dan munafik dihadapan Allah. Tetap mempertahakan kebiasaan lama padahal itu tidak benar. Mari kita belajar dari orang terpelajar dan jangan kita tetap memegang prinsip lama, sebab itu hanya aturan manusia dan membuat anda lelah dan memuaskan sifat manusiawi kita (Kolose 2:23). Namun yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita carilah pekara-pekara di atas (Kolose 3:1-5). Amin..

BACA SELANJUTNYA..



Posting Komentar

0 Komentar