Kumpulan Khotbah Kristen Tentang Pelayanan

Kumpulan khotbah Kristen tentang pelayanan terbaru 2022-2023. Selamat berkujung dikumpulan renungan Kristen, kali ini sobat saya akan berbagi untuk anda berbagai renungan Kristen tentang pelayanan. Okes gaes berikut ini kumpulan khotbah Kristen tentang pelayanan semoga memberkati;


Kerendahan Hati Adalah Modal Dalam Pelayanan

Bagaimana menurut anda ketika saudara melihat orang yang sombong, tentu anda berkata orang ini tidak tahu diri, sombong banget. Kalau saya bertanya kepada anda apakah orang yang sombong itu baik? Pasti saudara berkata "tidak".

Terkadang juga saya tidak menyadari saya ini juga termasuk orang sombong. Namun anehnya saya sombong, tidak ada yang dibanggakan. Misalkan banyak uang, ganteng, jagoan, pintar dll. Namun setiap orang pasti ada-ada saja yang disombongkan.

Kali ini saya berkata kepada saudara kerendahan hati adalah modal dalam pelayanan. Kira-kira siapa yang menjadi teladan dalam hidupmu mengenai kerendahan hati kemungkinan saja anda berkata "Yesus".

Saya juga setuju, sebab hanya Tuhan Yesus satu-satunya pribadi yang cocok banget untuk menjadi teladan dalam kehidupan kita khususnya dalam kerendahan hati. Oleh sebab itu dasar renungan firman Tuhannya;

Filipi 2:6-7 "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".

Ayat firman Tuhan cocok sekali mengenai kerendahan hati. Melalui ayat ini kita mengetahui keteladan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita mengenai kerendahan hati sebagai modal dalam pelayanan.

Ia tidak mempertahan hak-Nya sebagai Allah yang harus dihormati, dimuliakan, namun Ia mengosongkan diri-Nya  mengambil rupa sebagai hamba.

Kata "mengosongkan" bukan berarti Yesus berhenti menjadi Allah. Ia tetap Allah hanya saja Ia menambahkan dalam sisi kemanusiaanNya sama seperti manusia biasa. Dimana Ia menjadi manusia sesungguhnya. Ia menjadi manusia bukan hanya 50% melainkan Ia sepenuhnya Manusia juga dan sepenuhnya Allah.

Ketika Ia menjadi manusia (berada di dunia ini) Ia terbatas seperti manusia biasanya. Kenapa Ia melakukan semuanya karena "PELAYANAN". Seperti yang sampaikan oleh Rasul Palaus Ia mengosongkan diriNya. Hanya untuk menyani kita, agar kita tidak binasa.

Melalui kerendahan hati-Nya, Ia sukses menjalankan tugasnya atau visi-Nya untuk menyelamatkan kita, Ia dihina, di olok-olok, di tolak dan lain-lain. Namun Ia tetap rendah hati walaupun Ia Allah yang harus dihargai dan hormati. Karena kerendahan hati-Nya, pelayanan-Nya berhasil untuk menolong kita dari api neraka.

Belajarlah dari Tuhan Yesus, tetaplah rendah hati sebab kerendahan hati itu adalah modal besar menjadi pelayanan Tuhan. Banyak hal mengoda kita dalam pelayanan, misalkan kita jago main musik, memiliki suara yang bagus, mampu memberikan ide-ide yang bagus untuk kemajuan gereja. Hati-hati jangan jadikan itu kesombongan, tetaplah rendah hati seperti seperti Tuhan Yesus untuk kemajuan pelayanan dalam gereja Tuhan. Amin..



Jangan Mencari Pujian Dalam Pelayanan

Mendapatkan sebuah pujian dari orang lain, jangan sampai itu motivasi utama kita untuk melayani Tuhan. Sampai-sampai menjatukan orang lain dan sebagainya. Pelayanan Tuhan itu bagaikan tubuh yang terdiri dari berbagai anggota yang disampaikan oleh Rasul Paulus. Dimana ada tangan, ada kaki, ada mata, ada telingan tetapi satu tubuh.

Jika tangan iri ketika kaki mendapatkan pujian, dan tangan ingin menjadi kaki apakah seseorang itu bisa berjalan dengan lancar? Tentu tidak. Jika semua anggota tubuh tidak ada kesatuan dan memiliki ego masing-masing pasti tujuan mereka tidak akan tercapai.

Demikian juga dalam pelayanan, jika pemain musik mendapatkan pujian dari orang lain, maka kita sebagai pelayanan Tuhan dibidang yang lain saharusnya kita bersyukur karena teman sekejar pelayanan kita mendapatkan pujian. Jangan sampai kita mencari berbagai cara untuk mendapatkan pujian dari orang lain karena kita tidak mendapatkan pujian.

Jika kita menyadari tujuan kita melayani di dunia ini maka kita tidak akan mencari pujian, sebab fokus utama kita untuk melayani adalah untuk Tuhan.

Filipi 1:1-3 "jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,  dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lebih utama dari pada dirinya sendiri".

Seharusnya tidak masalah siapa yang mendapatkan pujian. Fokus utama kita adalah membagun sebuah pelayanan. Jangan sampai tujuan kita untuk melayani adalah mencari pujian. Melainkan kita sebagai hamba-hamba Tuhan atau pelayan-pelayan Tuhan hendaklah kita sadar bahwa setiap kita diperlengkapi karunia masing-masing yang berbeda-beda. Tuhan memberikan sesuai dengan kemampuan seseorang. Tujuan Allah melakukan semuanya itu adalah untuk saling melengkapi dan saling membangun. Amin..



Pelayanan Yang Berdampak

1 Korintus 10:33 "sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat".

Banyak orang berpikir "cukup untuk  memenangkan jiwa saja" enggak, ketika anda berhasil memenangkan jiwa. Kita punya satu tanggung jawab yaitu memuridkan. Kita harus memastikan dirinya bertumbuh dimana kita menjadi seorang pengajar. Kita harus menjadi teladan bagi dirinya supaya ia mengenal lebih dalam lagi Kristus melalui kehidupan kita.

Khotbah diatas mimbar tidak cukup membuat iman jemaat bertumbuh dan hidup mereka berubah. Melainkan membutuhkan pembimbingan setiap orang. Di mana anda menjadi seorang mentor.

Jika anda hanya berharap saja jemaat akan berubah melalui khotbah anda, kemungkinan saja agak sulit. Perlu sekali perhatian khusus yaitu anda menjadi seorang bapa bagi mereka. Dimana anda mengerti kebutuhan mereka, pergumulan mereka, persoalan hidup mereka. Melalui pendekatan dan kunjungan rumah jemaat.

Jika pelayanan kita biasa-biasa saja, bagaimana pelayanan itu bisa memberikan dampak? Melalui ayat firman Tuhan ini kita belajar dari pribadi Rasul Paulus, ia berusaha menyenangkan hati semua orang tujuanya adalah supaya ia bisa menjangkau mereka.

Jika saudara tidak memiliki hubungan yang baik dengan jemaat atau tempat pelayanan anda. Bagaimana mereka mau mendengarkan firman yang anda sampaikan. Jika saudara melihat keluarga yang mau hampir cerai, anda harus membimbing mereka supaya mereka berdamai, jika saudara mengetahui keluarga yang bertengkar saudara harus menjangkau mereka dan memberikan solusi bagi mereka. Namun semuanya itu anda butuh kekuatan dari Tuhan pasti Tuhan memberikan anda kemampuan. Amin..

Baca Selanjutnya..



Posting Komentar

0 Komentar