Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan - Khotbah


Renungan: Cinta Kasih Kristus Mengerakkan Persaudaraan

Berbicara mengenai kasih Allah tiada batasnya. Berbeda dengan kasih manusia ada batas-batasnya. Cinta kasih Kristus nyata diatas kayu Salib. Bukti kasihNya ia rela mati dan disiksa hanya gara-gara kita. Tujuannya adalah agar kita memperoleh hidup kekal dan kebahagiaan bersama dengan Dia selama lamanya.

Cinta kasih Kristus juga menggerakan persaudaraan. Hingga ada istilah satu tubuh di dalam Kristus. Orang-orang yang berada di dalam Kristus adalah satu, dimana Kristus sebagai kepala dan kita adalah anggota-anggotanya.

Seperti nyanyian "dalam Yesus kita bersaudara". 

Dalam Yesus kita bersaudara

Dalam Yesus kita bersaudara

Dalam Yesus kita bersaudara

Sekarang dan selamanya

Dalam Yesus kita bersaudara

Benar saudara bahwa kita adalah saudara di dalam Kristus. Seharusnya orang Kristen itu saling mendukung dan saling menolong karena kita adalah saudara di dalam Kristus.

Oleh sebab itu bagaimana yang dimaksud Kasih Kristus menggerakan persaudaraan di dalam surat 1 Petrus 1:22 yaitu;

"Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus iklas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati".

Ada tiga hal yang kita pelajari kasih Kristus menggerakan persaudaraan di dalam Surat 1 Petrus 1:22 yaitu sebagai berikut ini;

KASIH YANG TULUS IKLAS

Kasih itu jangan pura-pura melainkan kasih itu seharusnya tulus iklas. Kasih itu bukan seperti kasih dunia sinetron. Ia berbuat baik, ia menolong temannya, waktanya baik, sifatnya baik, hanya sebatas pura-pura.

Kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bukan kasih yang pura-pura melainkan kasih yang tulus iklas. Yesus mati di kayu salib bukan pura-pura melainkan ia benar-benar mati di atas kayu salib.

Seharusnya orang percaya itu kasihnya juga jangan pura-pura melainkan tulus iklas. Jangan menolong orang lain ada maksud yang lain. Ia berbuat kebaikan kepada orang lain karena ada tujuan yang lain. Apakah seperti itu yang dimaksud dengan kasih yang tulus iklas?

Belajarlah mengasihi sesama dengan tulus iklas. Jangan menjebak orang lain karena sikap yang pura-pura. Kasihlah sesamamu dengan tulus iklas tanpa ada tujuan dan maksud yang jahat.

Firman Tuhan mengatakan "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik" (Rm.12:9).


KASIH YANG SUNGGUH-SUNGGUH

Mengasihi sesama bukan hanya setengah-setengah, melainkan sungguh-sungguh. Kalau kita bandingkan  di jaman kekristenan mula-mula yaitu di dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Kasih yang dimiliki oleh jemaat-jemaat Tuhan pada saat itu adalah totalitas. Mereka hidup bersama, berbagi, menolong dengan sungguh-sungguh. Bahkan jemaat Tuhan pada waktu itu mereka menjual kepunyaan mereka dimulai tanah mereka untuk kepentingan bersama.

Kalau kita bandingkan di zaman sekarang ini, apakah ada jemaat Tuhan seperti itu? Atau kasih itu sudah menjadi pudar dan tidak berdampak lagi. Kasihlah sesamamu manusia dengan sungguh-sungguh seperti Kristus mengasihi kita dengan sungguh-sungguh.


MENGASIHI DENGAN SEGENAP HATI

Penulis surat 1 Petrus ini mengatakan kepada pembacanya untuk mengasihi sesama dengan segenap hati. Bagaimana supaya bisa tercapainya mengasihi dengan segenap hati, kunci lakukanlah untuk Tuhan.

Kita mengasihi sesama karena kita adalah anak-anak terang. Kalau kita percaya Allah itu Mahakasih maka kita juga pengikutnya harus melakukannya. 

Demikianlah renungan Kristen singkat ini, semoga memberkati sahabat semua. Jika sahabat mau membaca renungan lain sudah tersedia di dalam blog ini. TYM.


Posting Komentar

0 Komentar