Cerita Sekolah Minggu Anak Yang Baik Hati


Kumpulan berbagai cerita anak sekolah minggu, kali ini cerita sekolah minggu yang dibahas yaitu mengenai anak yang baik hati.

Adapun cerita anak sekolah minggu mengenai anak yang baik hati yaitu sebagai berikut ini;

Pendahuluan:

Di suatu desa kecil ada seekor anak kelici yang sangat imut sekali, pada suatu hari ia ketemu seekor anak kunci yang tersesat dan jauh dari orang tuanya. Anak kunci ini terus menangis karena tidak tahu harus kemana. Anak kelinci ini kasihan melihat anak kunci ini, dan anak kelinci ini mencoba memberikan hiburan kepadanya namun ia tetap menangis.

Anak kelinci ini tetap berusaha untuk menghiburnya berkali-kali dengan berbagai cara. Pada akhirnya ia berhasil dan ia mengajak anak kunci ini untuk pergi ke rumahnya. Beberapa bulan kemudian mereka makin besar dan anak kelinci tetap baik kepada anak kunci ini dimana mereka menjadi sahabat yang sejati.

Seharusnya kita sebagai anak-anak Tuhan lebih dari itu. Ketika orang lain ada masalah kita harus menolongnya dan tetap berbuat baik kepadanya.

Hal ini kita akan belajar dalam Alkitab salah satu tokoh Alkitab yang baik hati. Siapakah dia itu ? sebagai berikut ini;

Isi

Di dalam Alkitab ada seorang anak yang baik hati yang bernama Samuel. Samuel ini adalah anak dari ibu Hana dan ayahnya bernama Elkana. Sebenarnya ibu Hana ini mandul dan tidak akan bisa memiliki anak. Namun karena ibu Hana terus berdoa sama Tuhan hasilnya Tuhan menjawab doanya sehingga ia mempunyai anak yang dinamai Samuel.

Sebelum Samuel ini lahir, Ibu Hana ini bernazar atau berjanji sama Tuhan. Jika Tuhan menjawab doanya (memberikan seeorang anak kepadanya) maka anaknya itu akan diserahkan sama Tuhan menjadi pelayanan Tuhan.

Setelah Samuel lahir beberapa bulan kemudian ia diserahkan kepada imam Eli dipersiapkan menjadi imam. Ketika Samuel berada didikan imam Eli, Samuel ini sangat baik hati dimana ia taat, dengar-dengaran, dan tidak melawan.

Karena Samuel ini anak yang baik, ketika ia sudah besar ia dipercayakan sebagai imam besar bagi umat Israel sekaligus menjadi seorang pemimpin besar (1 Sameul 1-2).

Melalui kisah ini adek-adek jika sejak kecil sudah terbiasa menjadi anak yang baik hati yaitu taat, tidak berbohong, tidak melawan akan menjadi kebiasaan hingga ia sudah dewasa. Namun jika sejak kecil sudah terbiasa menjadi anak yang nakal akibatnya ketika sudah besar menjadi pemuda yang nakal.

Tetaplah mempertahakan sikap yang baik karena sikap yang baik akan membentuk karaktermu. Dan karaktermu yang menentukan masa depanmu.

Ayat Hafalan;

Amsal 1:15 "Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka".


Posting Komentar

0 Komentar