Renungan Tentang Kematian Yang Menyentuh Hati


Segala sesuatu ada masanya, ada waktu bersukacita, ada waktu berduka, ada waktu ketawa, ada waktu menangis, ada waktu bersama, ada waktu berpisah. Segala sesuatu yang kita alami Allah mengerti dan peduli persoalan yang sedang kita alami.

Menghadapi kehilangan orang yang kita kasihi ibaratkan seperti tegelam dalam lautan. Tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasra keadaan yang terjadi.

Namun ada kabar sukacita yang saya sampaikan kepada sahabat yang membaca renungan ini. Kematian itu bukan akhir dari segalanya. Jangan hilang harapan dan jangan hilang akal sehat, tetap berpikir positif sebab hidup ini bukan seperti binatang yang mati begitu saja dan tidak ada artinya.

Namun kita adalah mahluk yang sepesial yang Allah ciptakan berdasarkan gambar dan rupaNya. Walaupun tubuh ini membusuk tetapi roh kita tidak binasa dan hangus begitu saja.

Ada tempat yang Tuhan sediakan bagi kita setelah masa kehidupan di dunia ini yaitu di sorga. Sorga adalah hadia yang Allah anugrahkan bagi kita secara cuma-cuma tanpa harus kita membayar.

Sebab Allah melayakkan diri kita masuk dalam bagian kerajaanNya karena Kristus Yesus. Kristus sudah membayarnya diatas kayub salib, Ia menderita dan dihukum karena kita. Seharusnya kita yang dihukum karena dosa kita namun Ia yang dihukum agar kita tidak binasa.

Hanya satu yang Dia minta "PERCAYA KEPADANYA" bahwa Ia juruselamat kita. Melalui pengorbananNya, Ia menjami bahwa kita tidak binasa bahkan tidak seorangpun merebut kita dari tanganNya (Yoh.10:28).

Seperti yang Dia sampaikan kepada orang yang di salib disampingnya, Ia berkata "hari ini engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Luk.23:43).

Bagi bapak, ibu, saudara yang berdukacita hari ini, Yesus adalah harapan jiwa kita. Orang kita kasihi yang meninggalkan kita. Mereka saat ini bersama-sama dengan Tuhan kita yaitu Yesus Kristus. Tetap berpengharapan dan hiburlah dirimu melalui kebenaran firman Tuhan ini sebab kematian itu bukan akhir segalanya, suatu saat kita berjumpa dengan mereka.

Demikian renungan tentang kematian yang menyentuh hati. Semoga berkenan bagi bapak, ibu, dan saudara. Kiranya Tuhan Yesus selalu menyertai kita. Amin.


Posting Komentar

0 Komentar